您的当前位置:首页 > 知识 > BPOM Sebut Efek Samping Vaksin TBC Bill Gates, Apa Saja? 正文
时间:2025-05-18 15:28:54 来源:网络整理 编辑:知识
JAKARTA, DISWAY.ID --Efek samping kandidat vaksin TBC M72, kini dikembangkan bersama dengan Gates Fo quickq最新安装包下载
JAKARTA,quickq最新安装包下载 DISWAY.ID --Efek samping kandidat vaksin TBC M72, kini dikembangkan bersama dengan Gates Foundation menjadi kekhawatiran tersendiri di masyarkat.
Mengingat statusnya yang masih uji klinis, keamanan relawan yang mengikuti uji klinis ini dipertanyakan.
Menurut Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar, manfaat dari vaksin selalu berkaitan dengan efek samping.
BACA JUGA:Link Download Pakta Integritas PPG Guru Tertentu 2025, Jadi Syarat Lapor Diri!
BACA JUGA:Prabowo Berapi-api di Forum Dunia: Sudah Cukup Resolusi, Saatnya Bertindak untuk Palestina!
Oleh karena itu, efek samping menjadi yang paling diperhatikan dalam uji klinis tahap awal, mulai dari preklinis hingga uji klinis tahap 1 dan 2.
"Dalam uji klinis fase 1 dan 2, efek samping yang diperlihatkan memang ada demam, ada peningkatan suhu pada tahap-tahap awal," kata Taruna di Kantor BPOM, Jakarta, 15 Mei 2025.
Efek samping tersebut sebenarnya hampir sama dengan efek samping vaksin pada umumnya yang saat ini telah diterapkan massal.
Ia juga memastikan kandidat vaksin yang kini dikembangkan tidak memberikan efek samping membahayakan.
"Tapi tidak ada yang berefek pada risiko yang berbahaya, misalnya membahayakan jiwa. Jadi dengan demikian, dari hasil fase 2 itu kita masuk ke fase 3. Kita berharap hasilnya lebih bagus, yaitu punya efikasi yang baik," tuturnya.
BACA JUGA:Prabowo Ungkap Keteladanan Khalid bin Walid, Jenderal Legendaris yang Ikhlas saat Dicopot dari Jabatan
BACA JUGA:BPOM Turun Gunung, Selidiki Kasus Keracunan MBG di SPPG Bosowa Bina Insani
Adapun pelaksanaan uji klinis tahap tiga kandidat vaksin TBC ini telah disetujui oleh pihaknya sebagai otoritas yang berkewenangan.
Disebutkannya sebelum memperoleh approval untuk pelaksanaan uji klinis tahap 3, pihaknya telah memperhatikan seluruh bukti saintifik hasil dari tahap preklinis hingga uji klinis tahap 2, serta peer review dari badan independen Komite Nasional Evaluasi Obat.
Bukan Sembarang Menu Lebaran, Ini Makna Filosofis Ketupat2025-05-18 15:26
Penderita Kanker Darah di RI Meningkat, Mayoritas Idap Leukemia2025-05-18 14:56
Dapatkan Mobil Impian Anda Lewat Layanan Cash, Kredit, dan Tukar Tambah di Dealer Honda2025-05-18 14:33
Asik! Harga BBM Pertamax RON 92 Turun di SPBU se2025-05-18 13:54
IPTEK Jadi Fondasi Pembangunan dan Kebijakan Industri, Termasuk pada Produk Tembakau Alternatif2025-05-18 13:34
Dirut PNM: Literasi Jadi Kunci Pemberdayaan Anak dan Generasi Muda2025-05-18 13:33
Kembangkan Ekonomi Syariah, Pemerintah Dorong Perluasan Industri Halal2025-05-18 13:18
Polemik Dugaan Penggelapan Dana Klinik Kecantikan di Jakarta Pusat, Korban Minta Kepastian Hukum2025-05-18 13:14
Kini Layanan Zakat, Infak dan Sedekah Baznas Resmi Bisa Diakses Melalui myBCA2025-05-18 13:11
China Gencarkan Pengembangan Teknologi, Tak Melempem Ditekan Trump2025-05-18 12:55
Creamer Pada Kopi, Apakah Benar Berbahaya untuk Kesehatan?2025-05-18 15:09
Pemprov Jabar Pastikan Renovasi SLBN A Pajajaran Tak Ganggu Pembelajaran2025-05-18 14:29
5 Tahun Berturut2025-05-18 14:12
Penderita Kanker Darah di RI Meningkat, Mayoritas Idap Leukemia2025-05-18 13:46
Prabowo Berapi2025-05-18 13:30
Jangan Tolak Rezeki, Ada Saldo Dana Kaget Gratis Capai Rp 400 Ribu Hari Ini2025-05-18 13:27
Mas Dhito Usung Konsep Tradisional, Modern dan Berbudaya untuk Pembangunan Pasar Ngadiluwih2025-05-18 13:23
Kisruh Lapangan Tenis Internasional di Bali Disebut Bakal Seret Mantan Terpidana Kasus Korupsi BLBI2025-05-18 13:09
Beijing Menutup Telinga, Uni Eropa Siap Lawan Potensi Banjir Komoditas China2025-05-18 13:00
10 Event Jakarta Akhir Pekan 172025-05-18 12:47